Mahameru
masih menanti
Pagi
itu tanggal 14 agustus 2013 Kabut tipis dan tetes embun masih menyelimuti
jember,tapi ada yang berbeda suasana pagi itu,ya..para penghuni skretariat
swapenka terlihat sibuk pada hari sepagi itu. terlihat sumringah di masing-masing
raut muka mereka. Terlihat beberapa carier dan debek sudah terpacking dengan
rapi. Dalam hati kami berkata “kami siap”,Kami siap mendaki Gunung tertinggi di
pulau jawa yang terletak pada ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl)
yang terkenal dengan puncaknya mahameru dan kawah cantiknya bernama jonggring
saloko. Ya.. semeru telah menjadi tujuan kita jauh dari hari kemarin.
Kami
berangkat dari sekretariat swapenka sekitar jam 05.50 WIB menuju lumajang
dengan mengendarai sepeda motor. Anggota yang terdiri dari enam orang,diurutkan
dari yang paling tua yaitu mas nul (zainal),oyot (elok),buter (basori),watu (fery),teri
(ilham) dan licin (riza) adalah para pendaki yang belum punya pengalaman
mendaki ke semeru. Tapi berbekal semangat dan doa kami berharap expedisi semeru
ini berjalan lancar dan pastinya akan mengasyikkan.
Sesampai
di kota lumajang pukul 07.50 wib,kami berniat untuk singgah di rumah naong
(ahyes) untuk mengambil sleeping’bag,ternyata sampai di rumahnya kamu di jamu
dengan hidangan rawon spesial sebagai menu sarapan pagi itu. karena masih dalam
suasana hari raya idul fitri,suguhan camilan tidak ketinggalan. Sungguh mengenyangkan
perut kami pagi itu. sukses menghabiskan emping melinjo dan kawan-kawan lantas
kami berpamitan untuk melanjutkan perjalanan.sekitar jam 08.40 kami
meninggalkan rumah naong Menuju ke ranu pane,kami disambut dengan jalan yang
terjal dan berbatu,sesekali kami harus turun dari sepeda dan berjalan karena
takut tergelincir.
Setelah
menghabiskan waktu beberapa jam,ketegangan otot-otot kami saat berada di atas
sepada motor terbayar sudah,akhirnya kami sampai di ranupane dan segara menuju
tempat registrasi guna menyerahkan surat-surat perijinan untuk melakukan
pendakian. banyak sekali teman-teman sesama pendaki yang mengantri,tapi tak
lama kemudian kami sudah menyelesaikan registrasi dan siap menuju ranukumbolo
saat waktu menunjukkan pukul 11.50 wib. Naluri jiwa gilpot alias gila poto kami
muncul Saat tiba di depan gerbang “selamat datang para pendaki gunung semeru”
kami mengabadikan gambar untuk pertama kalinya di gerbang tersebut.
Hawa dingin yang menembus kulit menyerang bersamaan
dengan detak jantung yang berdetak kencang saat menapaki tanjakan pertama
setelah melewati gerbang tadi. kami tiba di pos pertama pukul 13.00 dan
melanjutkan ke pos-pos berikutnya dengan mengambil rata-rata 15 menit untuk
beristirahat. Jalan setapak menuju ranukumbolo cukup ramai oleh para pendaki,menjadikan
tanah yang kami lewati sukses membuat debu-debu beterbangan yang mana kita
harus memasang masker untuk keamanan pernapasan kami. konon kabarnya gunung
semeru semakin ramai oleh para pendaki setelah adanya film yang sedang booming
beberapa bulan terakhir,yaitu film 5cm. dan saat kami melakukan expedisi tepat
bertepatan dengan menyambut hari kemerdekaan 17 agustus, yang mana banyak para
pendaki yang berniat untuk melakukan upacara di atas puncak semeru,sungguh
upacara yang sangat keren,berada di atas awan.
Sampai
di pos tiga pemandangan sangat menakjubkan,kabut tipis masih menyelimuti
sekeliling kami. semangat kami semakin menggebu,karena kami akan segera meuju
pos empat yang tak lain itu adalah pos terakhir yang mendekati ranukumbolo.
Akhirnya semua lelah dan letih kaki berjalan berjam-jam terbayar dengan
terlihatnya danau ranukumbolo di bawah kita. Senyumpun mengembang di
sudut-sudut bibir kami,
“plek..ranukumbolo plek” seru mas nul,meniru
gaya di film 5cm
“wah indah banget plek,kira-kira disana ada G-string
gak ya?” celetuk salah satu dari kami
“Hahahahaha”
kami ngakak bersama.
Setibanya
di ranukumbolo kami langsung memasang tenda,waktu menunjukkan pukul 17.00 kami
segera mempersiapkan makan untuk malam,lalu berganti baju hangat dan menikmati makanan
ringan yang kami bawa dari jember serta tak lupa secangkir kopi dan wedang jahe
menghangatkan kami malam itu. kami harus mengisi tenaga untuk melanjutkan
perjalanan besok menuju arcopodo.
Tanggal
15 agustus setelah semuanya selesai di packing dan energi telah terisi
kembali,kami melanjutkan perjalanan pukul 08.25. diatas terlihat tanjakan cinta
dengan mitosnya menantang untuk di tapaki. Di baliknya terhampar luas pada savana
yang terlihat kering pada saat itu,oro-oro ombo namanya. Setelah itu pos
selanjutnya adalah cemoro kandang,kami berhenti sebentar untuk melepas
lelah,lalu kami lanjutkan perjalanan menuju jambangan,disana tumbuh bunga-bunga
edelweis dengan putih cantiknya menghiasi sepanjang jalan. matahari sudah
terasa terik menyengat,siang itu pukul 11.25 wib kami tiba di kalimati,sudah
banyak para pendaki yang mendirikan tenda disana,kami beristirahat melelaskan
otot-otot kaki yang bekerja keras selama hampir lima jam. Di kalimati kami
sempat bertanya pada salah seorang pendaki yang baru turun dari mahameru,
mas-mas bertubuh tambun itu menyarankan kami untuk mendirikan tenda di kalimati
saja,dengan alasan medan menuju arcopodo lebih sulit dari medan-medan yang
telah kami tempuh sebelumnya,apalagi sambil membawa carier akan sangat menguras
tenaga. Sesat kami kami menimang-nimang saran dari mas-mas itu,akhirnya kami memutuskan untuk
tetap menlanjutkan perjalanan. Dengan semangat dan energi yang masih tersisa
kami yakin bisa menaklukkan medan.
Jalan
sempit dan berbatu mengharuskan kami untuk mengantri,sering,kami berpapasan
dengan para pendaki yang baru turun dari puncak,ekspresi-ekspresi bangga dan
puas terlihat dari mereka,saling menyapa dan memberi semangat sering kami
lontarkan,
“ayo semangat,Mahameru titip salam buat kalian” kata
seorang laki-laki dengan wajah ramahnya kepada kami
Ah rasanya tak sabar menanti hari esok. Semangat dan
energi kami seakan terisi penuh
lagi,membayangkan puncak mahameru.
Akhirnya
sampai di tempat yang datar namun tak begitu luas,sebuah pohon cemara berdiri
kokoh dengan plakat seng warna kuning bertuliskan “Arcopodo 2900mdpl”. Kami
tiba pukul 13.20,perjalanan lebih cepat dari waktu yang telah kami perkirakan.
Otomatis kami bisa mempunyai waktu yang panjang untuk beristirahat melelamaskan
kaki. Kami segera menyiapkan makanan untuk makan sore itu,lalu menyiapakan
debek untuk di bawa ke puncak,carier dan barang-barang lain sengaja tidak
dibawa.para pendaki lain juga sudah biasa malakukan hal itu,karena di medan
menuju puncak akan lebih ekstrem.setelah itu kami langsung bergegas tidur,untuk mengisi ulang tenaga kami.
Alarm
berbunyi pukul 11.00 malam itu,kami segera bersiap-siap. Tak lupa Perjalanan
diawali dengan berdoa. Kami menantang gelapnya malam itu dengan headlamp yang
terpasang di kepala,melawan rasa kantuk dan kaki yang merayu untuk tidak
berjalan di tengah-tengah udara dingin yang bisa menusuk tulang. Lautan pasir
sepanjang kami berjalan harus di tapaki dengan kaki yang mencengkram kuat,dan
bersiap kalau-kalau ada batu yang jatuh dari atas,persisi seperti di film 5cm.
kami mencuri-curi menarik nafas yang dalam,dibalik masker yang kami pakai,di
dalam hati dan pikiran yang terus menyamangati diri sendiri untuk tetap kuat sampai
di puncak. Cemoro tunggal sudah jauh kami lewati,ketika mata memandang
kebawah,sungguh takjub sinar bintang-bintang dilangit terkalahkan oleh sinar
lampu para pendaki yang ada di bawah kami,ya..medan berpasir di malam yang
bertautan dengan subuh itu penuh dengan para pendaki.
Tidak
perlu waktu lama untuk beristirahat karena rasa kantuk akan lebih terasa jika
kami berdiam terlalu lama. Kami segara melanjutkan pendakian. Tiba-tiba gerimis
turun perlahan,air dari langit itu membuat dinginnya udara semakin beku,kami
tetap melanjutkan perjalanan. Butiran-butiran air lembut itu lama-kelamaan
berubah menjadi hujan deras yang mengguyur kami. kami segara berkumpul di bibir
jalan perpasir itu,kesalahan,waktu itu kami tidak membawa mantel,hanya selambar
sarung yang bisa kami pergunakan untuk melindungi kami. karena tak tahan
air,sarungpun basah,tak berbeda dengan kami, saat itu kami basah kuyup dan
kedinginan,hujan dan badai masih berlangsung hebat. Kami menggigil,saling duduk
berdekatan,dan tangan-tangan kami semakin kuat untuk saling menghangatkan.
seketika itu bayangan mahameru tak terpikirkan lagi,yang ada di pikiran kita
bagaimana kita harus bertahan kuat di bawah hujan badai yang bisa membuat kami tak dapat menggerakkan kaki
dan jemari-jemari kami. tapi kami masih berharap agar badai cepat
berhenti,masih ada angan kami untuk melanjutkan ke puncak.
“mas aku gak kuat..” kata buter kepada mas nul
sambil menggigil basah kuyup. Mewakili suara hati kami.
“ya sudah,kita balik saja ya,akan sangat bahaya jika
kita terus memaksa untuk sampai di puncak” jawab mas nul sraya memandangi kami
satu persatu.
saat itu terlihat para pendaki juga mulai
turun,mengurungkan niatnya untuk bejumpa mahameru dengan keadaan basah kuyub
seperti itu. sebelum kami turun,licin sempat mengoperasikan GPS nya dan
mencatat ketinggian kami berada saat itu 3.400 mdpl. Kurang sekitar 276mdpl
kami sampai di puncak.tapi kami sudah bisa merasakan seperti apa rasanya
berdiri di atas awan,sungguh menakjubkan. Ada semacam letupan-letupan kecil di
hati kami saat menuruni pasir-pasir itu. ya sudah lah,mungkin memang belum
saatnya. Lalu kami melanjutkan pulang menuju ranukombolo.
Surga
dunia,pagi itu mata kami di manjakan dengan sunrise di ranukumbolo,menyantap
sarapan pagi. Dengan tambahan personil,ketum swapenka dan mantan ketum
swapenka,ya..mereka adalah mas beringin (andre) dan mas cipok (rudi). Mereka
menyambut kami saat turun dari tanjakan cinta kemarin sore. Pagi itu dilanjutkan
dengan mengikuti upacara di ranukumbolo dengan ratusan pendaki lainnya,dengan
khikmat dan merasakan atmosfer rasa persaudaraan yang kuat di tempat
itu,sungguh pengalaman yang tak akan terlupakan.
Masih
ada kesempatan lain untuk kembali mengirup,merasakan dinginnya udara dan
menggenggam lautan pasir semeru. Tak apalah,jika kami belum bisa berdiri hebat
di atas mahameru,tapi kami pulang dengan sejuta rasa dan pengalaman yang tak
terlupakan. Dan semangat ini masih menggebu untuk menaklukkan puncak tertinggi
di jawa. semeru tak kemana.tunggu kami di lain waktu. Oke pleeeekkk!
Oleh :
Elok_zeedot
Tidak ada komentar:
Posting Komentar