Kamis, 11 Desember 2014

Pemburu ice cream

     Sore itu jember basah dan lembab,di penghujung tahun 2014 ini hujan selalu singgah di saat senja. Terus..Kebayang kan kalau hujan enaknya makan yang gimana?yaap…pasti yang anget-anget!! Tapi kali ini beda, tiba-tiba aku pengen makan ice cream.hihihi.. aku termasuk penyuka es yang satu ini, eit…tapi aku lebih suka ice cream yang ala homemade, bukan ice cream kemasan yang ada di toko ataupun supermarket. Karena,ice cream homemade menurutku lebih creamy dan gak bikin eneg.
Oke,aku bakal ngereview tempat-tempat makan ice cream yang udah pernah aku icip. Berikut ini :

1.      Domino ice cream
      Iseng nih googling tempat makan ice cream di jember, eh…tempat ini yang keluar. Alhasil langsung cus kesana,tempatnya ada di jl.sultan agung, deretan pertokoan sebelum Syafia plaza.
Tempat ini sudah berdiri sejak 1965, wow banget kan. ada sejak sebelum aku lahir. Uda lama bangeeet!! Domino ini tempat ice cream homemade satu-satunya yang ada di kota jember,sampai sekarang sudah turun-temurun sampai tiga generasi.
Menu ice yang di tawarkan juga banyak macam nya,harganya juga terjangkau abisss,gak bikin dompet mahasiswa kempes.


ini tempat domino ice cream 


 Menu varian rasa domino ice cream

Saking banyaknya varian rasa, sampek Bingung mau pesan yang mana. Ujung-ujungnya kalap,pesan tiga ice cream heheehe, ini nih… ice cream piring terbang,Tutty fruty dan strawberry cone.


            Aku sebut Domino ini adalah ice cream yang bergenre tradisional, teksture nya agak lebih keras dari ice cream kemasan buatan pabrik, dan rasanya lebih alami, enggak banyak bahan-bahan kimia tambahan.

2.      Yummy ice bread
    Nah...dari yang tradisional kita terbang yuuuk ke Singapore :D ini nih…namanya yummy ice bread yang katanya “Singapore taste in every bites”!! tapi gak pake jauh-jauh naik pesawat ke Singapore juga keleess…, dijember nih, tepatnya di Golden Market lantai 3, kalian bisa nemuin ice cream yahut ini, tepatnya persis di depan Toy shop.
Ice cream ini terinspirasi dari pedagang-pedagang di Singapore. Kalau di Singapore penjualnya di pinggir jalan, tapi mereka bersertifikat dan higienis juga loh.
Ice bread nya ada banyak varian rasa, mulai dari vanilla,coklat,strawberry, green te, mocha, durian, dan masih banyak lagi. Dan yang pasti harganya juga terjangkau, mulai dari Rp.7.000. dijamin makan satu aja uda puas dan kenyang. (yaaa karna ada breadnya itu).

Ini 3 contoh yummy ice bread, kalu aku sukanya yang vanilla dan green tea  rasanya lumer di mulut. Ini adalah ice cream yang paling sering aku kunjungi 

3.      Kedai ice cream
      Tempat terakhir yang akan aku bahas ini ada di banyuwangi, di jl. Kedungrejo muncar. Tepatnya nyobain waktu lagi pulang ke rumah. Iseng-iseng malam muter-muter naik motor, terus mampir deh..di kedai satu ini. Kebetulan pas malam minggu, jadi tempatnya di penuhi oleh anak-anak muda. Tempatnya mungil… dengan kursi yang terbatas. Karena tempat ini juga lumayan masih baru. Tapi rasa ice cream nya gak kalah sama yang lain. Tampilan ice cream nya juga lucu,Menggoda selera. Dari sebelah kiri ke kanan yaitu : bread ice cream dan wafer ice cream. Yang sekali kedip mata uda habis..mau nambah lagi pastinya!




Senin, 10 November 2014

#latepost

                   RUANG
                                    Oleh Elok_zeedot

malam sepi dalam tembok naungan
Terkalahkan oleh hingar-bingar angan
Penuh sesak seperti tak lagi berpapan
Disini tertunduk dalam semua luapan

selarut malam ini..mengingatkan
selarut aku dalam tawa tanpa aturan
masih sangat sadar dalam sudut ingatan
aku keluar dari lingkaran aturan

Saat KATA  tak  lagi bernafsu untuk merayu
Saat RASA merengek berhenti meramu
Lantas apakabar dengan bosan yang mencumbu?

Bosan,yang aku butuh hanya ruang
RUANG…
Ruang di hatimu? Sudah tentu aku dapat sayang
RUANG…
Ruang,untuk di hatiku sendiri,hanya untuk satu orang

salahnya  kau anggap untuk yang tersayang

Minggu, 09 November 2014

Mahameru

Mahameru masih menanti
            Pagi itu tanggal 14 agustus 2013 Kabut tipis dan tetes embun masih menyelimuti jember,tapi ada yang berbeda suasana pagi itu,ya..para penghuni skretariat swapenka terlihat sibuk pada hari sepagi itu. terlihat sumringah di masing-masing raut muka mereka. Terlihat beberapa carier dan debek sudah terpacking dengan rapi. Dalam hati kami berkata “kami siap”,Kami siap mendaki Gunung tertinggi di pulau jawa yang terletak pada ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) yang terkenal dengan puncaknya mahameru dan kawah cantiknya bernama jonggring saloko. Ya.. semeru telah menjadi tujuan kita jauh dari hari kemarin.
            Kami berangkat dari sekretariat swapenka sekitar jam 05.50 WIB menuju lumajang dengan mengendarai sepeda motor. Anggota yang terdiri dari enam orang,diurutkan dari yang paling tua yaitu mas nul (zainal),oyot (elok),buter (basori),watu (fery),teri (ilham) dan licin (riza) adalah para pendaki yang belum punya pengalaman mendaki ke semeru. Tapi berbekal semangat dan doa kami berharap expedisi semeru ini berjalan lancar dan pastinya akan mengasyikkan.
            Sesampai di kota lumajang pukul 07.50 wib,kami berniat untuk singgah di rumah naong (ahyes) untuk mengambil sleeping’bag,ternyata sampai di rumahnya kamu di jamu dengan hidangan rawon spesial sebagai menu sarapan pagi itu. karena masih dalam suasana hari raya idul fitri,suguhan camilan tidak ketinggalan. Sungguh mengenyangkan perut kami pagi itu. sukses menghabiskan emping melinjo dan kawan-kawan lantas kami berpamitan untuk melanjutkan perjalanan.sekitar jam 08.40 kami meninggalkan rumah naong Menuju ke ranu pane,kami disambut dengan jalan yang terjal dan berbatu,sesekali kami harus turun dari sepeda dan berjalan karena takut tergelincir.
            Setelah menghabiskan waktu beberapa jam,ketegangan otot-otot kami saat berada di atas sepada motor terbayar sudah,akhirnya kami sampai di ranupane dan segara menuju tempat registrasi guna menyerahkan surat-surat perijinan untuk melakukan pendakian. banyak sekali teman-teman sesama pendaki yang mengantri,tapi tak lama kemudian kami sudah menyelesaikan registrasi dan siap menuju ranukumbolo saat waktu menunjukkan pukul 11.50 wib. Naluri jiwa gilpot alias gila poto kami muncul Saat tiba di depan gerbang “selamat datang para pendaki gunung semeru” kami mengabadikan gambar untuk pertama kalinya di gerbang tersebut.
             Hawa dingin yang menembus kulit menyerang bersamaan dengan detak jantung yang berdetak kencang saat menapaki tanjakan pertama setelah melewati gerbang tadi. kami tiba di pos pertama pukul 13.00 dan melanjutkan ke pos-pos berikutnya dengan mengambil rata-rata 15 menit untuk beristirahat. Jalan setapak menuju ranukumbolo cukup ramai oleh para pendaki,menjadikan tanah yang kami lewati sukses membuat debu-debu beterbangan yang mana kita harus memasang masker untuk keamanan pernapasan kami. konon kabarnya gunung semeru semakin ramai oleh para pendaki setelah adanya film yang sedang booming beberapa bulan terakhir,yaitu film 5cm. dan saat kami melakukan expedisi tepat bertepatan dengan menyambut hari kemerdekaan 17 agustus, yang mana banyak para pendaki yang berniat untuk melakukan upacara di atas puncak semeru,sungguh upacara yang sangat keren,berada di atas awan.
            Sampai di pos tiga pemandangan sangat menakjubkan,kabut tipis masih menyelimuti sekeliling kami. semangat kami semakin menggebu,karena kami akan segera meuju pos empat yang tak lain itu adalah pos terakhir yang mendekati ranukumbolo. Akhirnya semua lelah dan letih kaki berjalan berjam-jam terbayar dengan terlihatnya danau ranukumbolo di bawah kita. Senyumpun mengembang di sudut-sudut bibir kami,
 “plek..ranukumbolo plek” seru mas nul,meniru gaya di film 5cm
“wah indah banget plek,kira-kira disana ada G-string gak ya?” celetuk salah satu dari kami
“Hahahahaha”  kami ngakak bersama.
            Setibanya di ranukumbolo kami langsung memasang tenda,waktu menunjukkan pukul 17.00 kami segera mempersiapkan makan untuk malam,lalu berganti baju hangat dan menikmati makanan ringan yang kami bawa dari jember serta  tak lupa secangkir kopi dan wedang jahe menghangatkan kami malam itu. kami harus mengisi tenaga untuk melanjutkan perjalanan besok menuju arcopodo.
 “persiapan berangkat menuju arcopodo”
            Tanggal 15 agustus setelah semuanya selesai di packing dan energi telah terisi kembali,kami melanjutkan perjalanan pukul 08.25. diatas terlihat tanjakan cinta dengan mitosnya menantang untuk di tapaki. Di baliknya terhampar luas pada savana yang terlihat kering pada saat itu,oro-oro ombo namanya. Setelah itu pos selanjutnya adalah cemoro kandang,kami berhenti sebentar untuk melepas lelah,lalu kami lanjutkan perjalanan menuju jambangan,disana tumbuh bunga-bunga edelweis dengan putih cantiknya menghiasi sepanjang jalan. matahari sudah terasa terik menyengat,siang itu pukul 11.25 wib kami tiba di kalimati,sudah banyak para pendaki yang mendirikan tenda disana,kami beristirahat melelaskan otot-otot kaki yang bekerja keras selama hampir lima jam. Di kalimati kami sempat bertanya pada salah seorang pendaki yang baru turun dari mahameru, mas-mas bertubuh tambun itu menyarankan kami untuk mendirikan tenda di kalimati saja,dengan alasan medan menuju arcopodo lebih sulit dari medan-medan yang telah kami tempuh sebelumnya,apalagi sambil membawa carier akan sangat menguras tenaga. Sesat kami kami menimang-nimang saran dari  mas-mas itu,akhirnya kami memutuskan untuk tetap menlanjutkan perjalanan. Dengan semangat dan energi yang masih tersisa kami yakin bisa menaklukkan medan.
            Jalan sempit dan berbatu mengharuskan kami untuk mengantri,sering,kami berpapasan dengan para pendaki yang baru turun dari puncak,ekspresi-ekspresi bangga dan puas terlihat dari mereka,saling menyapa dan memberi semangat sering kami lontarkan,
“ayo semangat,Mahameru titip salam buat kalian” kata seorang laki-laki dengan wajah ramahnya kepada kami
Ah rasanya tak sabar menanti hari esok. Semangat dan energi  kami seakan terisi penuh lagi,membayangkan puncak mahameru.
            Akhirnya sampai di tempat yang datar namun tak begitu luas,sebuah pohon cemara berdiri kokoh dengan plakat seng warna kuning bertuliskan “Arcopodo 2900mdpl”. Kami tiba pukul 13.20,perjalanan lebih cepat dari waktu yang telah kami perkirakan. Otomatis kami bisa mempunyai waktu yang panjang untuk beristirahat melelamaskan kaki. Kami segera menyiapkan makanan untuk makan sore itu,lalu menyiapakan debek untuk di bawa ke puncak,carier dan barang-barang lain sengaja tidak dibawa.para pendaki lain juga sudah biasa malakukan hal itu,karena di medan menuju puncak akan lebih ekstrem.setelah itu kami langsung bergegas  tidur,untuk mengisi ulang tenaga kami.
            Alarm berbunyi pukul 11.00 malam itu,kami segera bersiap-siap. Tak lupa Perjalanan diawali dengan berdoa. Kami menantang gelapnya malam itu dengan headlamp yang terpasang di kepala,melawan rasa kantuk dan kaki yang merayu untuk tidak berjalan di tengah-tengah udara dingin yang bisa menusuk tulang. Lautan pasir sepanjang kami berjalan harus di tapaki dengan kaki yang mencengkram kuat,dan bersiap kalau-kalau ada batu yang jatuh dari atas,persisi seperti di film 5cm. kami mencuri-curi menarik nafas yang dalam,dibalik masker yang kami pakai,di dalam hati dan pikiran yang terus menyamangati diri sendiri untuk tetap kuat sampai di puncak. Cemoro tunggal sudah jauh kami lewati,ketika mata memandang kebawah,sungguh takjub sinar bintang-bintang dilangit terkalahkan oleh sinar lampu para pendaki yang ada di bawah kami,ya..medan berpasir di malam yang bertautan dengan subuh itu penuh dengan para pendaki.
            Tidak perlu waktu lama untuk beristirahat karena rasa kantuk akan lebih terasa jika kami berdiam terlalu lama. Kami segara melanjutkan pendakian. Tiba-tiba gerimis turun perlahan,air dari langit itu membuat dinginnya udara semakin beku,kami tetap melanjutkan perjalanan. Butiran-butiran air lembut itu lama-kelamaan berubah menjadi hujan deras yang mengguyur kami. kami segara berkumpul di bibir jalan perpasir itu,kesalahan,waktu itu kami tidak membawa mantel,hanya selambar sarung yang bisa kami pergunakan untuk melindungi kami. karena tak tahan air,sarungpun basah,tak berbeda dengan kami, saat itu kami basah kuyup dan kedinginan,hujan dan badai masih berlangsung hebat. Kami menggigil,saling duduk berdekatan,dan tangan-tangan kami semakin kuat untuk saling menghangatkan. seketika itu bayangan mahameru tak terpikirkan lagi,yang ada di pikiran kita bagaimana kita harus bertahan kuat di bawah hujan badai yang  bisa membuat kami tak dapat menggerakkan kaki dan jemari-jemari kami. tapi kami masih berharap agar badai cepat berhenti,masih ada angan kami untuk melanjutkan ke puncak.
“mas aku gak kuat..” kata buter kepada mas nul sambil menggigil basah kuyup. Mewakili suara hati kami.
“ya sudah,kita balik saja ya,akan sangat bahaya jika kita terus memaksa untuk sampai di puncak” jawab mas nul sraya memandangi kami satu persatu.
             saat itu terlihat para pendaki juga mulai turun,mengurungkan niatnya untuk bejumpa mahameru dengan keadaan basah kuyub seperti itu. sebelum kami turun,licin sempat mengoperasikan GPS nya dan mencatat ketinggian kami berada saat itu 3.400 mdpl. Kurang sekitar 276mdpl kami sampai di puncak.tapi kami sudah bisa merasakan seperti apa rasanya berdiri di atas awan,sungguh menakjubkan. Ada semacam letupan-letupan kecil di hati kami saat menuruni pasir-pasir itu. ya sudah lah,mungkin memang belum saatnya. Lalu kami melanjutkan pulang menuju ranukombolo.
 foto diambil oleh: Teri (ilham)
            Surga dunia,pagi itu mata kami di manjakan dengan sunrise di ranukumbolo,menyantap sarapan pagi. Dengan tambahan personil,ketum swapenka dan mantan ketum swapenka,ya..mereka adalah mas beringin (andre) dan mas cipok (rudi). Mereka menyambut kami saat turun dari tanjakan cinta kemarin sore. Pagi itu dilanjutkan dengan mengikuti upacara di ranukumbolo dengan ratusan pendaki lainnya,dengan khikmat dan merasakan atmosfer rasa persaudaraan yang kuat di tempat itu,sungguh pengalaman yang tak akan terlupakan.
 “Suasana saat upacara 17 agustus,di ranukumbolo” foto diambil oleh : buter (basori)
            Masih ada kesempatan lain untuk kembali mengirup,merasakan dinginnya udara dan menggenggam lautan pasir semeru. Tak apalah,jika kami belum bisa berdiri hebat di atas mahameru,tapi kami pulang dengan sejuta rasa dan pengalaman yang tak terlupakan. Dan semangat ini masih menggebu untuk menaklukkan puncak tertinggi di jawa. semeru tak kemana.tunggu kami di lain waktu. Oke pleeeekkk! 

Oleh : Elok_zeedot